Perkembangan Sustainability Reporting di Indonesia: Bank dan Laporan Keberlanjutan

Institusi perbankan merupakan entitas bisnis yang menyediakan berbagai kebutuhan keuangan dalam bentuk jasa perbankan. Sebagai sebuah entitas bisnis, dampak terhadap berbagai aspek atas keberlanjutan organisasi menjadi sebuah perhatian yang penting. Dampak sosial dan ekonomi sangat erat, namun bukan berarti dampak akan lingkungan bukan menjadi perhatian utama, jika melihat operasional jasa perbankan tidak langsung merusak lingkungan.

Perbankan merupakan industri yang didasarkan dengan prinsip kehati-hatian serta highly-regulated. Lembaga penunjang serta peraturan yang dikeluarkan digunakan untuk mengawasi serta menjaga industri perbankan dapat dimaksimalkan untuk kemaslahatan bersama. Berbagai pelaporan yang wajib dibuat sebagai salah satu alat kendali dalam industri ini.

Dengan berkembangnya mekanisme pelaporan, tidak hanya laporan untuk aspek kuantitatif namun aspek kualitatif menjadi sorotan. Salah satu mekanisme pelaporan non kuantitatif yang semakin berkembang adalah Pelaporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting). Namun Sustainability Report ini masih bersifat sukarela (voluntary), sehingga belum semua entitas bisnis melakukan pelaporan ini.

Perkembangan Sustainability Report Pada Perbankan: Sebuah Survey

Penulis mencoba menyajikan kondisi pelaporan Keberlanjutan pada entitas bank dengan melakukan survey sederhana. Survey ini dilakukan dengan tahapan berikut:

  1. Entitas bank membuat dan mempublikasikan laporan keberlanjutan di website entitas bank terkait
  2. Laporan Keberlanjutan diunduh dari laman entitas bank terkait
  3. Jumlah populasi survey diambil dari daftar bank yang ada di Indonesia berdasarkan daftar yang ada di situs Bank Indonesia

01.Tabel 1

Tabel 1. Populasi entitas bank sesuai dengan pengelompokan

Berdasarkan hasil survey tersebut penulis mencoba menyajikan kondisi perkembangan pelaporan keberlanjutan di industri perbankan. Periode survey dilakukan sampai dengan bulan Februari 2015 untuk periode pelaporan sampai dengan Periode Pelaporan tahun 2014. Jumlah entitas bank yang membuat dan mempubilkasikan Sustainability Report bisa dikatakan cukup kecil sebanyak 14 entitas dari total 110 populasi yang di-survey. Baru sebanyak 13% bank yang melakukan pembuatan Sustainability Report.

02. Diagram 1

Diagram 1. Perbandingan antara Entitas yang melakukan publikasi SR

Dilihat dari hasil yang dikumpulkan pada masing-masing kelompok , masih ada ketimpangan antara yang membuat dan yang tidak membuat. Terlihat pada Tabel 2, terdapat dua kelompok yang sama sekali belum melakukan penyajian SR, yaitu Kelompok Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa dan Kelompok Bank Campuran. Sedangkan untuk kelompok Bank Persero, Pelaporan Keberlanjutan sudah dilakukan oleh semua entitas dalam kelompok tersebut. Pada Kelompok Bank Umum Swasta Nasional Devisa baru sebanyak enam entitas dari jumlah total 35 entitas bank dalam kelompok tersebut yang membuat dan mempublikasikan. Dan pada Kelompok terakhir, yaitu Bank Pembangunan Daerah sebanyak empat entitas sudah membuat dan menyajikan Laporan Keberlanjutan.

03. Tabel 2

Tabel 2. Rincian untuk masing-masing kelompok yang melakukan publikasi SR

Pertumbuhan pelaporan keberlanjutan pada industri perbankan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dengan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun, pelaporan keberlanjutan dapat dikatakan memiliki peluang besar untuk lebih berkembang sebagai pelaporan sukarela yang rutin dibuat oleh sebuah entitas.

04. Grafik 1

Grafik 1. Tren jumlah publikasi SR dari tahun 2009 – 2014

Penutup

Pelaporan Keberlanjutan yang masih bersifat sukarela, membuat entitas dalam industri perbankan tidak memiliki prioritas untuk menyajikannya. Industri perbankan tidak memiliki dampak secara langsung terhadap Lingkungan, seperti industry lain yang memiliki exposure yang besar dalam operasionalnya terhadap lingkungan. Sedangkan aspek sosial dan ekonomi memiliki dampak langsung dan paparan tinggi dalam operasionalnya.

Perkembangan Sustainability Reporting di Indonesia: Bank dan Laporan Keberlanjutan

10 thoughts on “Perkembangan Sustainability Reporting di Indonesia: Bank dan Laporan Keberlanjutan

    1. Hi..
      Cara memperoleh publikasi SR dapat dilakukan dengan mengunduh SR tersebut dari masing-masing situs perusahaan perbankan. Jadi yang ditampilkan dalam tulisan ini bank yang mempublikasikan SR nya pada situs mereka serta didukung dengan adanya softocpy yang sudah diunduh. Dapat dikatakan SR pada Bank masih menjadi hal yang baru, jika dilihat dari tahun pelaporan, 2010 merupakan tahun dimana jumlah Bank yang membuat SR semakin banyak yaitu 7 Bank.

      Like

      1. kalau saya minta dari mas faris boleh kah? saya baru punya BNI, mandiri (th 2011 tidak ada), BRI (hny 2012 dan 2013), BSM (th 2013 dan 2014), BTN (2013-2015), danamon (lengkap). baru itu data yang saya peroleh. terima kasih

        Like

      2. Boleh, nanti saya sharing datanya. Dari info yang saya dapat, Bank Mandiri baru membuat SR tahun 2013, (2011 & 2012 belum ada SR). Apakah anda memiliki data SR mandiri 2012?
        Jika ingin komunikasi by email juga bisa.

        Like

      3. Bisa dikatakan cukup lengkap, namun untuk pada saat saya melakukan pengumpulan data ada yang belum ada. Kalau boleh tahu kebutuhan data SR Bank ini akan digunakan untuk apa? Mungkin untuk periode pelaporan 2015 belum semua Bank membuat dan mempublikasikannya.

        Like

  1. Lutfi says:

    assalamua’alaikum.. mas faris, saya juga sedang melakukan penelitian mengenai SR. Apakah saya juga boleh minta tolong dikirimkan daftar dan data perusahaan yg menerbitkan SR tahun 2013-2015 pada perusahaan manufaktur yg terdaftar di BEI ? dikarenakan sampai saat ini saya masih sulit menemukan dara SR perusahaan manufaktur tersebut.
    Jika Mas Fariz berkenan boleh dikirimkan ke email saya di lutfirizqiyyah@yahoo.co.id

    terimakasih mas..

    Like

Leave a comment